Fungsi Jig pada Proses Pemasangan Paku Keling
Setiap proses perakitan pada umumnya memerlukan perangkat tambahan, termasuk pada proses pemasangan paku keling, penulis ingin menjelaskan pengertian jig lalu penerapannya pada proses perakitan khususnya pada penyambungan dengan cara di-Paku keling di salah satu produsen dan manufaktur di bilangan jakarta.
Gambar 1. Contoh Jig dan fixture[1]
Jig adalah perangkat tambahan yang di perlukan agar proses permesinan atau perakitan menjadi lebih mudah serta presisi, lebih lengkapnya; ’’Jig dan fixture adalah alat pemegang benda kerja produksi yang digunakan dalam rangka membuat penggandaan komponen secara akurat. Hubungan dan kelurusan yang benar antara alat potong atau alat bantu lainnya, dan benda kerja mesti dijaga. Untuk melakukan ini maka dipakailah jig atau fixture yang didesain untuk memegang, menyangga dan memposisikan setiap bagian sehingga setiap pengeboran, pemesinan dilakukan sesuai dengan batas spesifikasi. Jig didefinisikan sebagai peralatan khusus yang memegang, menyangga atau ditempatkan pada komponen yang akan dimesin. Alat ini adalah alat bantu produksi yang dibuat sehingga ia tidak hanya menempatkan dan memegang benda kerja tetapi juga mengarahkan alat potong ketika operasi berjalan. Jig biasanya dilengkapi dengan bushing baja keras untuk mengarahkan mata gurdi/bor (drill) atau perkakas potong lainnya. Pada dasarnya, jig yang kecil tidak dibaut/dipasang pada meja kempa gurdi (drill press table). Namun untuk diameter penggurdian diatas 0,25 inchi, jig biasanya perlu dipasang dengan kencang pada meja.’’[2]
Jig sebagai perangkat tambahan yang digunakan pada proses pemasangan paku keling adalah kelas Gurdi, tipe terbuka, jenis jig plate.
Gambar 2. Jig sedang digunakan pada proses pemasangan paku keling
Karena Jig adalah perangkat tambahan maka bentuk dan desain menyesuaikan dengan alat permesinannya, seperti pada gambar 2 Jig nya terdiri dari meja yang dapat diputar 360 derajat horizontal, lalu ada tempat benda kerja yang telah di sesuaikan dengan benda kerja, kemudian klem yg dilengkapi dengan engsel.
Cara menggunakan Jig pada proses diatas sebagai berikut :
- Pasang benda kerja
- Pastikan benda kerja telah di bersihkan sehingga tidak mengganggu proses permesinan
- Pasang klem
- Proses Rivetting (paku keling)
- Lepas klem
- Angkat benda kerja
- Selesai, ulangi tahap di atas untuk benda kerja selanjutnya
Keuntungan menggunakan Jig :
- Memungkinkan pelaksanaan penyerdehanaan tahapan pengerjaan dan pemanfaatan tenaga tidak terampil.[3]
- Meningkatkan efisiensi penggunaan mesin perkakas sehingga berakibat menurunkan biaya produksi.[4]
- Durasi penyetelan alat di luar mesin jauh lebih berkurang bila dibandingkan durasi penyetelan alat di mesin.
- Pekerjaan seperti boring, drilling, trimming, piercing. dsb bisa dilakukan secara bersamaan.
- Mengurangi kemungkinan kegagalan atau kerusakan pada proses produksi
Sumber :
Sumber :
1 “Jig
dan Fixture”, http://staff.uny.ac.id/ , http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/JIG%20DAN%20FIXTURE.pdf , 30/9/2015.
2 Loc.cit.
3 Aan
ardian, PERANCANGAN KOSTRUKSI FABRIKASI, http://staff.uny.ac.id/
, http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/aan-ardian-mpd/1c-handout-perancangan-konstruksi-fabrikasi.pdf
, 30/9/15.
4 Loc.cit.
Komentar
Posting Komentar
menghargai komentar yang bersifat membangun.