Analisa kerja
ANALISIS KECELAKAAN KERJA DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) SEDERHANA Serta Pentingnya alat pelindung diri
Perkembangan dunia keselamatan kerja kini semakin
pesat. Begitu banyak ilmu, referensi, standard dan metode-metode yang baru guna
terciptanya tempat kerja yang semakin selamat dan sehat. Hal-hal baru tersebut
justru lahir dari sesuatu yang paling tidak diharapkan oleh para ahli K3, yaitu
kecelakaan kerja.
Para ahli K3
belajar dari kecelakaan kerja setelah melakukan analisis mendalam tentang
penyebab dasar kecelakaan tersebut. Kemudian mereka membuat terobosan-terobosan
baru guna mencegah agar kecelakaan yang sama tidak terulang kembali. Maka
analisis kecelakaan kerja menjadi penting agar kita bisa melakukan peningkatan
keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kita. Salah satu metode analisis
kecelakaan kerja adalah dengan metode Fault Tree Analysis.
Gambar 1. Ilustrasi Pohon
Fault Tree analysis (FTA) adalah Sebuah tekhnik untuk
menghubungkan beberapa rangkaian kejadian yang menghasilkan sebuah kejadian
lain. Metode ini menggunakan pendekatan deduktif yang mencari penyebab dari
sebuah kejadian. Metode ini dipakai untuk investigasi kecelakaan kerja dengan
cara menganalisis penyebab langsung hingga penyebab dasar dari kecelakaan kerja
itu sendiri. Untuk memudahkannya kita harus paham teori domino sebagai berikut:
Gambar 2. Teori Domino Heinrich
Dari teori di atas bisa disimpulkan bahwa kerugian
yang ditimbulkan oleh kecelakaan kerja diawali oleh lemahnya kontrol sehingga
memunuculkan sebab dasar kecelakaan lalu sebab langsung dari kecelakaan. Ini
artinya apabila salah satu dari kartu domino sebelum kerugian diambil, maka
tidak akan muncul kerugian.
Fault Tree Analysis menggunakan prinsip ini untuk
mengetahui penyebab dasar dari sebuah kecelakaan. Literatur FTA banyak
menyebutkan tentang simbol-simbol penyebab serta gerbang penghubung (Gates)
yang terdiri dari Gerbang “Dan” serta “Atau”.
Gambar 3: Simbol dalam Fault Tree Analysis
Namun, Bill Vesely dari Kantor Pusat NASA menyatakan
bahwa Gerbang “Dan”, “Atau” serta simbol simbol yang lain tidak diperlukan
apabila suatu kejadian merupakan sebuah “State of System” yang berarti penyebab
tidak muncul dari 1 alat/kondisi saja namun merupakan hasil interaksi dari
berbagai macam penyebab. Hal ini bisa diterapkan dalam kasus kecelakaan kerja
karena dalam kecelakaan kerja selalu terdiri dari berbagai macam penyebab.
Untuk memudahkan dalam memahami Fault Tree Analysis
Kecelakaan Kerja simak contoh studi kasus berikut:
“DI sebuah kantor, seorang pekerja mendapatkan retak
tulang di tangan dan kaki setelah ia terjatuh dari tangga kantor dan kepalanya
membentur anak tangga. Dari hasil investigasi ditemukan fakta bahwa ia
terpeleset di tangga akibat adanya tumpahan air di tangga dari minuman karyawan
lain.
Kantor dia
memiliki jasa kebersihan (cleaning service) untuk membersihkan ceceran
air. Namun, tidak ada seorangpun yang meminta operator jasa kebersihan untuk
membersihkan tumpahan tersebut meski sudah banyak yang mengetahuinya. Karyawan
yang menumpahkan air pun sebenarnya tahu kalau airnya tumpah, namun ia lupa
untuk melaporkan ke jasa kebersihan.
Dari pengakuan korban, ia menuturkan bahwa ia tidak
memegang handrail di saat naik dan turun tangga meski terdapat handrail
(pegangan tangga) di setiap sisi tangga namun dari pengamatan, hanya 1 dari 10
orang yang memegang handrail saat naik dan turun tangga. Ternyata, memang tidak
ada instruksi atau rambu khusus yang memerintahkan untuk memegang handrail
tangga.”
Setelah dilakukan pembahasan RCA oleh tim pekerja
kantor, maka hasil RCA dengan menggunakan fault tree menjadi seperti ini:
Gambar 4. Hasil Root Cause Fault Tree Analysis
Dari RCA di atas, dapat disimpulkan penyebab dasar
dari kecelakaan di atas adalah Pekerja Tidak Menyadari Bahaya Tumpahan Air di
tangga dan Tidak ada program untuk pegang handrail di tangga.
Adapun hal-hal penting yang perlu diperhatikan dari
Analisa Fault Tree Sederhana ini adalah:
o
Analisa dimulai dari kanan dan di akhiri di kotak
paling kiri
o
Kotak paling kanan adalah kotak yang menggambarkan
kerugian yang didapat
o
Setiap kotak dihubungkan oleh garis yang berarti
“kotak di sebelah kanan disebabkan oleh kotak di sebelah kiri”
o
Apabila ada 1 kotak di kanan yang disebabkan oleh
lebih dari 1 kotak di kiri maka hubungan antara kotak-kotak itu adalah “dan”.
Sebagai contoh: Kotak “Pekerja terpeleset di tangga” disebabkan 4 hal yaitu:
1.
Pekerja tidak menggunakan sepatu anti slip
2.
Pekerja berjalan di tangga
3.
Terdapat ceceran air di lantai
4.
Pekerja tidak memegang handrail tangga
Jika seperti di
atas, maka itu berarti ke-4 penyebab HARUS ada untuk bisa
menghasilkan “Pekerja terpeleset di tangga”. Ini juga berarti jika salah 1 dari
ke-4 penyebab itu hilang, maka “Pekerja terpeleset di tangga” tidak
akan terjadi.
Contoh:
1.
Pekerja tidak menggunakan sepatu anti slip à apabila
pekerja menggunakan sepatu anti slip apakah pekerja terpeleset? Tidak
2.
Pekerja berjalan di tanggaà Apabila pekerja tidak
berjalan di tangga apakah pekerja terpeleset? Tidak
3.
Terdapat ceceran air di lantai à Apabila tidak ada
ceceran air di lantai apakah pekerja terpeleset? Tidak
4.
Pekerja tidak memegang handrail tangga à apabila
pekerja memegang handrail apakah pekerja terpeleset? Tidak
o
Semua penyebab yang memang sudah sesuai dengan
prosedur, kewajaran, atau merupakan aktifitas sehari-hari, diberikan keterangan
“Normal”
o
Semua penyebab yang memang belum diketahui penyebabnya
apa, maka diberikan keterangan “Kenapa?”. Hal ini dimungkinkan mengingat tidak
semua fakta kita bisa kumpulkan dengan baik
o
Bekerjalah membuat RCA dengan tim. Terlebih dahulu
harus mengumpulkan fakta yang tipsnya bisa dibaca dalam tulisan saya
Kelebihan dari analisa kecelakaan melalui metode fault tree analysis
adalah:
1.
Secara gamblang menjelaskan semua perbedaan interaksi
penyebab untuk menghasilkan kerugian
2.
Penyebab dasar dan logis dalam penyebab kerugian bisa
dimengerti
3.
Dapat membuat tindakan pencegahan yang tepat untuk
mengeliminir penyebab dasar sehingga kerugian yang sama tidak akan muncul lagi
4.
Dapat menghitung evaluasi kualitatif dan kuantitaif
dari kerugian
Kesimpulan
Alat Pelindung Diri
atau APD sangat penting dan diperlukan oleh pegawai,karyawan
,Enginering,administratif atau siapapun
yang memiliki resiko kecelakaan atauapun bahaya dalam bekerja.Oleh karena itu
APD harus benar-benar di pelajari dan di pahami
baik dalam penggunaannya ataupun pemeliharaannya agar APD bias berfungsi
dengan baik. Berikut pembahasan mengenai Alat Pelindung diri :
Alat Perlindungan Diri
merupakan alat yang digunakan untuk mengurangi resiko akibat kecelakaan, bukan
menghilangkan kecelakaan itu sendiri.
Alat Perlindungan Diri
dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat.
Alat Perlindungan Diri
harus sesuai dengan jenis kegiatan dan tempat pekerjaan.
Alat Perlindungan Diri
harus selalu dirawat agar dapat digunakan sesuai dengan ketentuan.
Saran
Setiap pekerja
sebaiknya menggunakan Alat pelindung diri.
Penyuluhan tentang Alat
pelindung diri kepada semua masyarakat agar dapat mengurangi angka kecelakaan.
Penggunaan Alat
pelindung diri sebaiknya sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja.
Pemantauan terhadap
Alat pelindung diri harus rutin dilakukan, agar dalam penggunaan lebih optimal.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar
menghargai komentar yang bersifat membangun.